Konsumen
atau pelanggan layak dilayani sebaik mungkin dan dilayani bak seorang
raja. Isitilah Pemebeli adalah raja pun sudah sangat populer diantara
para pelaku bisnis. Tidak terbatas usaha yang memproduksi barang atau
jasa, pasti berlomba memberikan pelayanan yang sempurna dan memuaskan
konsumen dan pelanggan. Sadar atau tidak, kepuasaan konsumen adalah
investasi jangka panjang yang sangat berharga.
Ketatnya
persaingan, pentingnya membuat konsumen puas dengan layanan usaha pada
akhirnya memacu pengusaha untuk jauh lebih ekspresif dan melahirkan
ide-ide baru dalam membuat pelanggan jatuh cintrong. Jika tidak bisa
membuat pelanggan loyal, jangan salahkan rumput yang bergoyang jika
akhirnya mereka berpaling. Kepincut produk atau jasa lain yang mmberikan
layanan yang lebih keren.
Kalau
sudah begini, kuncinya sih bagaimana meningkatkan layanan kepada
pelanggan agar ‘nasib buruk’ tidka menimpa diri kita dan berujung pada
kebangkrutan usaha. Berikut, beberapa cara mudah yang bisa langsung
diterapkan langsung dalam usaha setelah selesai membaca tulisan ini.
Sambut dengan Senyum
Ini kata
Max Eastman, Penulis asal Amerika, tentang senyum “ A smile is a
universal welcome..” masih ingat wasit sepak bola asal Korea Selatan
yang memimpin laga sepak bola di ajang SEA GAMES XXVI ? Yup. Dia adalah
Kim Jong Hyeok yang selalu tersenyum di lapangan meski saat mengeluarkan
kartu merah atau memperingati pemain.
Senyum
memang memiliki kekuatan dahsyat. Sayangnya, masih ada beberapa
pengusaha yang enggan memberikan senyum kepada pelanggan dan bahkan
melupakan senyuman dalam berinteraksi dengan konsumennya.
Mereka-konsumen-tidak selalu menginginkan jasa atau produk usaha kita,
namun juga mereka ingin dilayani dengan baik. Makanya, mengecewakan
adalah perbuatan ‘tercela’ bagi pengusaha. Coba mulai lakukan hal ini,
menyambut pelanggan dengan senyuman tulus dan dari dalam hati tanpa
basa-basi. Senyuman kita merupakan sambutan hangat yang bisa memberikan
kesan yang baik.
Ajak
juga rekan-rekan di tempat usaha kita untuk terbiasa memberikan senyuman
agar pelanggan atau konsumen merasa ‘betah’ dan merasa senang saat
berbelanja di tempat usaha kita.
Pahami Kebiasaan
Seminggu lalu, ada seorang pemilik usaha konveksi yang begitu seru mengobrol dengan konsumennya
dan si pemilik usaha itu tahu betul apa yang diinginkan olej konsumennya. Bahkan, ia sudah
menyiapkan bahan kaos yang diinginkan konsumen.
Ternyata, apa yang dilakukan pengusaha kaos itu adalah upaya untuk memenuhi keinginan konsumen
yang sebenarnya ingin dipahami keperluannya oleh kita sebagai pelaku usaha. Dan, rasanya, tidak ada
salahnya jika kita mencatat dan mengingat apa yang diinginkan konsumen.
Pelayanan
sepetri ini pada akhirnya akan membuat konsumen merasa dihargai dan
akan terus kembali untuk membeli produk atau menikmati jasa usaha kita.
Junjung Tinggi Sopan Santun
Hubungan
dengan konsumen bisa jadi dekat dan bisa jadi musuh juga. Namun,
sebaiknya kita jadikan konsumen sebagai teman dekat dengan catatan tetap
menjaga sopan santun. Jaga sopan santun saat berkomunikasi dengan
konsumen. Biasakan menggunakan kata-kata ajaib seperti “Tolong”, “Terima
Kasih”, “Selamat pagi/siang/sore, Saya Andri. Ada yang bisa saya bantu
?” dan pastikan kita bersikap lebih baik.
Ok, kepuasaan konsumen berujung pada investasi perusahaan di masa yang akan datang dan jangan dianggan remeh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar