Senin, 10 September 2012

Promo lewat Brosur

Dari berbagai cara promosi dan marketing yang ada, menyebarkan brosur yang isinya terkait dengan bisnis yang kita jalankan saat ini bisa menjadi alternative berpromosi. Banyak alasan kenapa berpromosi lewat brosur dipilih. Salah satunya, murah dan cepat diproduksi. Namun, saat memilih cara ini, sebaiknya memperhatikan sepuluh hal berikut, agar desain brosur yang disebar menjadi lebih menarik dan produk dan usaha jasa kita mudah dikenali calon pelanggan.
Ber main dengan Warna
Warna akan menberikan arti dan kesan penting dalam desain brosur usaha. Kombinasi dan pilihan warna menjadi hal yang harus diperhatikan. Brosur tidak hanya dicetak tapi juga bisa dikirimkan melalui email atau ditag di facebook makanya saat email kita dibaca calon pelanggan, matanya langsung berhenti saat membaca brosur usaha kita. So, harus menarik mata kan ?
Gunakan Foto
Menurut sebuah penelitian, orang akan cepat bosan membaca teks dibandingkan dengan melihat gambar. Nah, saat mendesain brosur nanti, jangan terlalu banyak menggunakan kata-kata, perbanyaklah menggunakan foto. Gabungkan foto dengan judul yang didesain dan menjadi bagian grafis yang penting. Komposisi foto dan teks juga akan sangat mempengaruhi.
Goda si Pembaca
Ini alurnya saat brosur kita dibaca atau dilihat oleh calon pelanggan. Pertama, ia akan melihat brosur dari gambar atau foto yang didesain semenarik mungkin, lalu judul brosur. Berdasarkan ‘kebiasaan’ ini, sebaiknya desain brosur dibuat catchy atau menarik. Masalahnya, di mata calon pelanggan, mungkin saja usaha kita yang dipromosikan bukan apa-apa, bukan siapa-siapa, bahkan tidak dianggap penting. Nah, kini saatnya desain brosur usaha kita lebih menarik.
Pilih Font
Bagaimana caranya untuk tetap dilihat atau dibaca lebih dari tujuh detik ? Itu tantangan. Tipsnya adalah dalam menggunakan font. Menurut penelitian, ada batasan jumlah font yang digunakan dalam brosur. Biasanya hanya digunakan maksimal tiga font atau hanya dua font saja. Font yang biasa digunakan dalam desain adalah Century Schoolbook, Century Expanded, Georgia, dan Palatino. Hindari menggunakan font yang artistic dan sulit dibaca. Kita kan gak pengen ‘nyiksa’ mata pembaca dengan font yang susah dibaca..:)
Konsisten dengan Tipografi
Seberapa besar ukuran brosur kita pasti aka nada ruang yang masih tersisa, nah, jika menemukan ruang ini di halaman brosur, jangan mengisinya dengan headline yang besar. Jangan mengubah ukuran font hanya karena ingin mengisi ruang itu. Konsisten saja dalam menggunakan tipografi dan ukuran untuk judul, teks dan keterangan. Misalnya, ukuran font 14 atau 16 untuk judul dan ukuran 12 untuk teks dan ukuran font 10 untuk keterangan gambar dan sebagainya.
Gunakan Spasi dengan Bijak
Jika tidak jeli dalam menggunakan spasi, maka desain brosur akan melelahkan mata dan usahakan paragraph tidak bertele-tele dan panjang. Menggunakan spasi baris yang cukup tujuannya untuk membuat orang enak membacanya. Gak numpuk dan akhirnya brosur kita dibuang atau untuk bungkus kacang J

Jangan Melipat Brosur
Pernah melihat brosur yang dilipta-lipat dan tergolek gitu aja di tempat sampah ? atau malah pernah melipat brosur ? Wah, jangan sampai ya brosur usaha kita dilipat kayak gitu dan masuk ke tenpat sampah. Intinya adalah, daa desain brosur hindari melipat brosur sehingga fotonya ikut terlipat atau tulisan yang terlalu panjang sehingga meleawati lipatan. Dilipat boleh aja, asalkan desain akhirnya gaka rusak.
Ongkos produksi membuat brosur memang murah, tapi bukan berarti menyebarkan brosur menjadi asal-asalan, gak tepat sasaran. Ini sama saja menghamburkan uang. Sebelum menyebarkan brosur secara langsung atau menggunakan media social lain, pastikan target marketnya dengan tepat.
Dan jangan malu, jika harus memberikan brosur secara langsung kepada target market, setidaknya berikan iga brosur. Hitungannya gini, satu brosur untuk orang yang kita berikan langsung, dua brosur bisa jadi akan diberikan kepada orang itu kepada orang lain. Sederhana kan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar