Dari
berbagai cara promosi dan marketing yang ada, menyebarkan brosur yang
isinya terkait dengan bisnis yang kita jalankan saat ini bisa menjadi
alternative berpromosi. Banyak alasan kenapa berpromosi lewat brosur
dipilih. Salah satunya, murah dan cepat diproduksi. Namun, saat memilih
cara ini, sebaiknya memperhatikan sepuluh hal berikut, agar desain
brosur yang disebar menjadi lebih menarik dan produk dan usaha jasa kita
mudah dikenali calon pelanggan.
Ber main dengan Warna
Warna akan menberikan arti dan kesan penting dalam desain brosur usaha.
Kombinasi dan pilihan warna menjadi hal yang harus diperhatikan. Brosur
tidak hanya dicetak tapi juga bisa dikirimkan melalui email atau ditag
di facebook makanya saat email kita dibaca calon pelanggan, matanya
langsung berhenti saat membaca brosur usaha kita. So, harus menarik mata
kan ?
Gunakan Foto
Menurut sebuah penelitian, orang akan cepat bosan membaca teks
dibandingkan dengan melihat gambar. Nah, saat mendesain brosur nanti,
jangan terlalu banyak menggunakan kata-kata, perbanyaklah menggunakan
foto. Gabungkan foto dengan judul yang didesain dan menjadi bagian
grafis yang penting. Komposisi foto dan teks juga akan sangat
mempengaruhi.
Goda si Pembaca
Ini alurnya saat brosur kita dibaca atau dilihat oleh calon pelanggan.
Pertama, ia akan melihat brosur dari gambar atau foto yang didesain
semenarik mungkin, lalu judul brosur. Berdasarkan ‘kebiasaan’ ini,
sebaiknya desain brosur dibuat catchy atau menarik. Masalahnya, di mata
calon pelanggan, mungkin saja usaha kita yang dipromosikan bukan
apa-apa, bukan siapa-siapa, bahkan tidak dianggap penting. Nah, kini
saatnya desain brosur usaha kita lebih menarik.
Pilih Font
Bagaimana caranya untuk tetap dilihat atau dibaca lebih dari tujuh
detik ? Itu tantangan. Tipsnya adalah dalam menggunakan font. Menurut
penelitian, ada batasan jumlah font yang digunakan dalam brosur.
Biasanya hanya digunakan maksimal tiga font atau hanya dua font saja.
Font yang biasa digunakan dalam desain adalah Century Schoolbook,
Century Expanded, Georgia, dan Palatino. Hindari menggunakan font yang
artistic dan sulit dibaca. Kita kan gak pengen ‘nyiksa’ mata pembaca
dengan font yang susah dibaca..:)
Konsisten dengan Tipografi
Seberapa besar ukuran brosur kita pasti aka nada ruang yang masih
tersisa, nah, jika menemukan ruang ini di halaman brosur, jangan
mengisinya dengan headline yang besar. Jangan mengubah ukuran font hanya
karena ingin mengisi ruang itu. Konsisten saja dalam menggunakan
tipografi dan ukuran untuk judul, teks dan keterangan. Misalnya, ukuran
font 14 atau 16 untuk judul dan ukuran 12 untuk teks dan ukuran font 10
untuk keterangan gambar dan sebagainya.
Gunakan Spasi dengan Bijak
Jika tidak jeli dalam menggunakan spasi, maka desain brosur akan
melelahkan mata dan usahakan paragraph tidak bertele-tele dan panjang.
Menggunakan spasi baris yang cukup tujuannya untuk membuat orang enak
membacanya. Gak numpuk dan akhirnya brosur kita dibuang atau untuk
bungkus kacang J
Jangan Melipat Brosur
Pernah melihat brosur yang dilipta-lipat dan tergolek gitu aja di
tempat sampah ? atau malah pernah melipat brosur ? Wah, jangan sampai ya
brosur usaha kita dilipat kayak gitu dan masuk ke tenpat sampah.
Intinya adalah, daa desain brosur hindari melipat brosur sehingga
fotonya ikut terlipat atau tulisan yang terlalu panjang sehingga
meleawati lipatan. Dilipat boleh aja, asalkan desain akhirnya gaka
rusak.
Ongkos
produksi membuat brosur memang murah, tapi bukan berarti menyebarkan
brosur menjadi asal-asalan, gak tepat sasaran. Ini sama saja
menghamburkan uang. Sebelum menyebarkan brosur secara langsung atau
menggunakan media social lain, pastikan target marketnya dengan tepat.
Dan
jangan malu, jika harus memberikan brosur secara langsung kepada target
market, setidaknya berikan iga brosur. Hitungannya gini, satu brosur
untuk orang yang kita berikan langsung, dua brosur bisa jadi akan
diberikan kepada orang itu kepada orang lain. Sederhana kan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar